Euforia Pesta Etnik di Femme 2019
April 17, 2019H+8 Femme 2019, masih kebayang nih pegel-pegelnya 5 hari berturut-turut liputan sekaligus mejeng di fashion week terkece di Makassar itu. Walaupun pegel, rasanya tetap senang karena bisa terlibat di fashion event yang saya nanti-nantikan setiap tahun.
Femme 2019 kali berlangsung cukup ramai dengan menampilkan karya dari 50 desainer tanah air maupun mancanegara serta ratusan fashion exhibition. Ini ajang fashion yang jarang-jarang bisa saya temui di Kota Makassar. Selain karena di acara ini saya bisa ketemu desainer-desainer hebat, saya juga sangat bersemangat karena di tahun ini Femme mengusung tema The Future of Culture. Kenapa saya segitu semangatnya? Karena saya memang selalu suka dengan sesuatu yang berbau etnik. Oleh karena itu, Femme merupakan salah satu pagelaran yang membuat saya bisa mengeksplor kecintaan saya terhadap budaya, khususnya budaya Indonesia.
Tarian Khas Sulawesi Selatan di Opening Day Femme 2019. Photo credit : @pachesmindstore. |
Blogger Makassar bersama salah satu desainer kenamaan asal Jepang, Steven Tach. |
Cara menyenangkan buat saya mengeksplor kecintaan terhadap budaya tentu saja melalui hal yang saya sukai, apa lagi kalau bukan melalui fashion. Yup, kalau lihat di Instagram saya, di hari opening dan closing ceremony Femme 2019 saya dan teman-teman blogger bereksperimen dengan outfit etnik. Nah, kali ini saya ingin mengulas outfit yang saya kenakan di momen tersebut.
Kita mulai dari momen opening dulu, yaah..
H-14 Femme 2019 ketika mendapat invitation, jujur aja saya udah semangat dan mikir-mikir nih mau etnikan seperti apa pas hari-H. Tapi pada kenyataannya, H-1 pagi saya masih belum punya persiapan apa-apa dan baru panik scrolling Instagram buat nyari online shop etnik yang bisa transaksi dan ngirim di hari yang sama. Hari itu sepulang dari press confrence juga saya menyempatkan berkeliling offline stores di Makassar tapi gak nemu yang sesuai ekspektasi. Hingga akhirnya, Fira, salah satu sahabat saya merekomendasikan saya pakai outfit dari @maskerade.id. Fira juga membantu saya nge-chat owner Maskerade dan minta dikirimin foto stoknya yang siap dikirim ke rumah di hari itu juga. Saya beruntung karena Maskerade waktu itu lagi banyak stok baru yag belum diupload sama sekali di katalog Instagram-nya.
Singkat cerita, di malam harinya sampailah satu set outfit Maskerade diantar pakai GrabExpress ke rumah saya. Saya memilih satu set celana dan outer tenun dengan warna dasar abu-abu. Saya jatuh cinta banget dengan warnanya, terlihat cocok dengan warna kulit saya yang gak cerah-cerah banget ini. Yes, saya memang cukup selektif dalam memilih warna outfit yang akan saya kenakan karena saya hanya merasa percaya diri mengenakan outfit dengan warna tertentu saja.
Saya bersama Zilqiah Anggraini yang memakai outfit kembaran dari Maskerade. Photo credit: @phacesmindstore. |
Yang mengejutkan adalah, ternyata di hari dan tempat yang sama, blogger idola saya Zilqiah Anggraini juga memakai outfit dari brand yang sama, dengan desain yang sama pula, yang membedakan hanya warnanya.
Tapi meskipun outfit kami sama persis, kami punya cara masing-masing untuk me-mix and match setelan ini, dong! Kak Qiah memilih memakai inner kaos berwarna hitam yang bikin style-nya terlihat lebih casual meskipun pakai tenun. Kesan edgy nampak di keseluruhan outfit Kak Qiah karena dipadupadankan dengan angkle boots berwarna putih dan floppy straw yang eyecatching.
Berbeda dengan style-nya Kak Qiah, saya memilih style yang sedikit lebih formal, nih. Untuk inner-nya, saya memilih memakai kemeja putih dengan kerah yang tinggi menyerupai turtle neck. Biar kesan etniknya lebih dapet, saya memilih kalung dengan aksen kayu yang saya dapatkan di outlet Gaudi.
Untuk scarf, saya memakai yang berwarna coklat kemerahan alias maroon biar bisa dapat kesan yang lebih strong dan elegan meskipun pakai setelan dengan warna pucat. Scarf ini tentu saja adalah scarf andalan saya dari @fardjam.project. FYI, scarf ini saya pakai kemana-mana di setiap kesempatan, entah itu jalan-jalan, ke kantor, maupun ke acara formal. Saya senyaman itu dengan scarf ini karena tekstur kainnya lembut, mudah diatur, gak panas alias menyerap keringat, dan yang paling penting walaupun scarf ini kena bedak, sangat mudah menghilangkan nodanya, cukup mengucek nodanya dengan air sabun secara lembut maka nodanya hilang tanpa meninggalkan jejak atau bulu di kain. Untuk menambah kesan rapih, ujung scarf saya lilit dan ikat ke leher lalu dimasukkan ke dalam kerah kemeja.
![]() |
Scarf: Fardjam Project. Necklace: Gaudi. Outer: Maskerade. |
Untuk inner dan outer, saya memilih double tucking style alias inner dan outer sama-sama dimasukkan ke dalam celana. Style ini sebenarnya adalah taktik agar badan terlihat lebih ramping. Kalau dilihat sekilas, saya terkesan menggunaan jumpsuit, padahal sebenarnya yang saya kenakan adalah outer dan celana model palazzo yang terpisah. By the way, saya sangat suka dengan celana pallazzo karena potongannya longgar sehingga nyaman dikenakan saat beraktifitas dan tidak terlalu memperlihatkan lekuk kaki. Celana dengan cutting-an palazzo ini sangat saya rekomendasikan untuk kamu yang berhijab tapi masih kurang nyaman mengenakan rok.
![]() |
Palazzo pants from Maskerade. |
Nah, untuk sentuhan yang lebih chic, saya mengenakan high mules shoes berwarna hitam dari Marie Clare. Ini pertama kalinya sih saya pakai sepatu model seperti ini. FYI, sepatu ini adalah hadiah ulang tahun dari sahabat saya Rahmaniar dan Arafah (Almarhumah) yang saya simpan-simpan dari bulan Juni 2018 dan akhirnya baru ketemu momen yang pas untuk memakainya.
![]() |
High mules shoes from Marie Clare. |
Nah, sekarang kita lanjut ke closing day outfit... Kali ini saya memilih style dengan warna soft tapi tetap eyecatching, as always!
![]() |
Femme 2019 closing day outfit. Photo credit: @pachesmindstore. |
Untuk scarf yang saya kenakan kayaknya saya gak usah jelasin lagi, yah. Kalian pasti udah nandain kalau scarf ini dari Fardjam Project. Saya punya semua koleksi dari 15 warna scarf ini, rasanya jadi lebih bebas berkreasi kalau punya semua warnanya.
Sebagai pemanis dari outfit saya yang warnanya pucat (again!), saya pakai kalung yang sama dengan yang saya pakai di opening day. Itulah kelebihan dari aksesoris berwarna natural, bisa dicocok-cocokin dengan beragam style dan warna.
Baju yang yang saya kenakan sebenarnya udah pernah saya pakai beberapa kali. Baju ini adalah bagian dari Glamnic Set-nya Farjee yang saya desain sendiri juga (FYI, @farjee_id meruapakn salah satu brand fashion yang saya buat dari tahun 2015, tapi sekarang udah gulung tikar, guys! Hahahha).
Sebagai sentuhan etniknya, saya melilitkan kain tenun lurik ATBM yang saya order di Jepara. Kalau kamu termasuk yang suka scrolling feeds Instagram saya, kamu pasti aware kalau lurik ini udah pernah nongol di Instagram, tapi bukan sebagai baju melainkan sebagai backdrop, gorden, umbul-umbul atau apapun itu kamu menamakannya. Atau kamu boleh lihat tampilannya di cover tulisan saya "Why Women Wear Makeup?". Saya mengoleksi beberapa warna dari lurik ini, saya sesuka itu karena lurik termasuk kain etnik yang motifnya minimalis, warnanya manis, cocoklah buat millenials kayak saya ini hahahha.
Untuk bawahannya saya kenakan celana palazzo juga, atau mungkin orang lebih familiar menyebutnya kulot kali, yah. Tapi sebenarnya kulot tuh beda lagi bentukannya, celana yang saya pakai ini lebih tepat disebut palazzo. Belakangan ini saya lebih suka pakai celana yang cutting-annya lebar karena lumayan bisa menutupi bentuk kaki saya yang sebenarnya bengkok alias bowlegged.
Untuk menambah kesan anggun, saya pakai stiletto yang tidak terlalu tinggi biar bisa tetap nyaman di kaki walaupun dipakai berjam-jam. Ini salah satu sepatu hak tinggi saya yang ternyaman sih, jadi gak heran kalau kamu sering lihat saya pakai sepatu ini di berbagai kesempatan, khususnya di acara formal.
Nah, itu dia review dari pesta etnik ala saya di Femme 2019. Di tulisan ini saya memakai banyak istilah fashion yang mungkin beberapa dari kalian masih asing mendengarnya. Tapi gak papa lah ya, anggap aja ini sebagai bagian dari ensiklopedi fashion yang bisa menambah sedikit wawasan, saya pun tahu beberapa istilah-istilah di atas belum lama, kok. Jadi kita meriset dan belajar sama-sama. Kalau ada yang keliru dari tulisan saya atau ada yang mau sharing, saya akan sangat senang kalau teman-teman mau memberikan feedback-nya di kolom komentar.
Terima kasih udah mau baca sampai ke paragraf ini, yah! Sampai jumpa lagi di tulisan-tulisan saya selanjutnya. Semoga jedanya gak lama yah, guys! Hahahahah.
13 komentar
saya penyuka motif - motif kain etnik dan mengumpulkan beberapa tapi baru dalam bentuk syal atau scarf. mau bikin baju juga ah..
BalasHapusKemarin berarti ada ki di panggung kak? tawwa meriahnya pasti itu acara. Dan pilihan bajunya bagus juga kak. Dari segi warna kusuka perpaduannya jadi pas kena cahaya malah keliatan smooth.
BalasHapusMasya Allah, kerennya Faraah. Dirimu bisa jadi konsultan fashion nih. SUkaku lihat foto-foto di sini.
BalasHapussy ga tau istilah fashion tp hbs baca tulisan ini jadi menambah wawasan, ternyata pakaian tak sesederhana yg dipikirkan, fotonya bagus, palagi kain etniknya cntik2 dan kece,
BalasHapuswah keren sekali nih, dan pasti cantik-cantik juga, dan setalah membaca info ini bahwa dunia fashion itu menarik juga
BalasHapusSangat menarik kegiatan pagelaran fashion seperti ini, apalagi khusus bagi kaum hawa. Hihi.
BalasHapusWow.. Amazing event. .Gammara dress corak batik modernnya.. Stylish banget. .Berbudaya.. Fashionable dan kekinian..Apalagi dipadankan dengan topi nyantai kayak Kak Qiah ala2 di luar negeri.. Pokoknya keren deh. .#Mantul. .
BalasHapusFarah keren 😍 saya suka mules-nya. Kayak mau ka juga beli 🙈. Bajunya juga lucuk tapi skip karena ada mi samanya 😝 hehehe... Bisa ini Farah jadi konsultan fashion
BalasHapusKeren sekali kak bisa menghadiri acara femme. Pantesan liat pakaian etnik yang dipakai mirip kak Qiah. Ternyata beli di tempat yang sama ya.
BalasHapusIih keren banget deh kamu, Far, dengan mix n match busana etnik itu.
BalasHapusCuccok emang jadi fashion stylish.
Keren banget Mbak, mix n match-nya. Ku kira awalnya itu one piece loh, ternyata two piece yaaaa.... Cakeeeeuuuppp!
BalasHapusAcaranya seru banget ya.. Bajunya juga keren banget pas dicobain... Pinter banget mix n matchnya..
BalasHapusMbak cocok banget deh jadi fashion stylish. Pinter banget mix n match.suka deh lihay foto-fotonya
BalasHapus